MODEL PEMBELAJARAN SOSIAL
Empat konsep untuk
menggambarkan operasi suatu model pembelajaran yakni:
1. sintaks,
1. sintaks,
2. sistem sosial,
3. prinsip reaksi
4. sistem pendukung.
Di samping keempat
konsep tersebut, juga dikemukakan konsep dampak pembelajaran dan dampak
pengiring.
1.
Sintaks
Sintaks
merujuk pada keseluruhan alur atau urutan kegiatan belajar mengajar. Sintaks
menentukan jenis-jenis tindakan guru dan siswa yang diperlukan, urutannya dan
tugas-tugas untuk siswa.
Tahapan
dalam sintaks
Tahap I : Tumbuhkan
Dalam
hal ini poster ikon (simbol) tokoh yang dipasang pada awal pelaksanaan
pembelajaran, bertujuan untuk menumbuhkan minat siswa dan menimbulkan
pertanyaan "Apa Manfaatnya Bagiku" (AMBAK) dalam diri siswa.
Tahap II : Alami
Dalam
proses pembelajaran, partisipasi aktif siswa sangat diperlukan untuk
pemerolehan pengalaman dan menghasilkan pengetahuan yang benar-benar bermakna.
Bruner (Dahar, 1989:103) menyarankan agar siswa berpartisipasi aktif dengan
melakukan eksperimen-eksperimen dan berusaha sendiri mencari pengetahuan serta
menemukan sendiri konsep-konsep yang sudah ada.
Berdasarkan
pendapat Bruner diatas, maka tahap alami pada model quantum
teaching yang digunakan pada pembelajaran di kelas yaitu dengan memberikan
pengalaman baru pada siswa dengan cara melakukan percobaan untuk membuktikan
suatu konsep. Guru juga memberikan masalah atas konsep yang telah diperoleh
sebagai bahan diskusi kelompok yang telah dibentuk sebelumnya. Hal ini dapat
menciptakan kerjasama antar siswa dan memberikan kebebasan siswa untuk
berfikir. Proses percobaan dan diskusi kelompok diiringi musik instrumental
untuk merangsang semangat, meningkatkan fokus dan membantu membina hubungan
antara guru dengan siswa atau antar sesama siswa.
Tahap III : Namai
Guru
menyediakan konsep, rumus, strategi atau sebuah masukan terhadap masalah yang
telah diberikan.
Tahap IV : Demonstrasikan
Guru
memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil percobaan dan
diskusi sehingga memberi kesempatan pada siswa untuk menunjukkan bahwa siswa
tahu.
Tahap V : Ulangi
Guru
mengulangi materi yang telah didiskusikan guna memantapkan pemahaman siswa.
Tahap VI : Rayakan
Pengakuan terhadap terhadap
partisipasi, pemerolehan ketrampilan dan pengetahuan siswa. Pengakuan tersebut
diwujudkan dengan pemberian penghargaan kepada siswa.
2.
Sistem
Sosial
Adapun
sistem sosial pada suatu model pembelajaran adalah interaksi yang terjadi
antara para pelaku pembelajaran. seperti pembelajaran yang berpusat pada siswa
(student-centered), dimana guru berperan sebagai fasilitator dan moderator.
Sebagai fasilitator, guru menyediakan sumber belajar, mendorong siswa untuk
belajar dengan melibatkan indera dan intelektual, memberikan bantuan kepada
siswa agar dapat belajar dan mengkonstruksi pengetahuan secara optimal, serta
memberikan umpan balik atas apa yang telah dipelajari. Sebagai moderator, guru
menciptakan suatu kondisi dimana siswa bisa berargumentasi dan bekerjasama
dalam pembelajaran, misalnya melalui diskusi kelompok.
Komponen
utama dalam membangun suasana belajar yang bagus adalah niat, hubungan,
kegembiraan dan ketakjuban, pengambilan resiko, rasa saling memiliki dan
keteladanan (De Potter, 2005:19). Guru membantu siswa untuk memahami materi dan
memberi kebebasan untuk mengungkapkan pendapatnya dalam diskusi terbuka dan
mengakui setiap usaha yang telah dilakukan siswa.
3.
Prinsip
Reaksi
Prinsip
reaksi menceritakan bagaimana guru menyikapi siswa dan bagaimana siswa merespon
tugas yang diberikan guru. Dalam model pembelajaran VAK guru berperan
sebagai fasilitator dan motivator. Guru menyediakan sumber-sumber belajar,
mendorong siswa untuk belajar, membimbing dan memberikan bantuan bagi
siswa serta memberi kesempatan kepada siswa untuk menemukan sendiri
konsep-konsep yang terkait dengan materi yang sedang dibahas bersama anggota
kelompoknya.
Guru
membangun ikatan emosional, yaitu dengan menciptakan kesenangan dalam belajar,
menjalin hubungan, dan menyingkirkan segala ancaman dalam proses pembelajaran.
Guru selalu mencoba untuk menciptakan suasana psikologis yang dapat membangkitkan
respon siswa.
4.
Sistem
Pendukung
Sistem
pendukung dari model pembelajaran adalah segala sesuatu yang diperlukan
oleh siswa untuk dapat menggali informasi yang sesuai guna mencapai tujuan
pembelajaran, seperti lembar kerja siswa, media pembelajaran, dan buku
penunjang.
Sistem
pendukung pembelajaran adalah segala sarana yang dapat digunakan untuk
melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pengubahan lingkungan pembelajaran yang
semula membosankan menjadi lingkungan pembelajaran yang mendukung dapat membuat
siswa lebih bersemangat mengikuti proses pembelajaran. Terdapat beberapa hal
yang dilakukan dalam menata lingkungan yang mendukung proses pembelajaran,
antara lain : menggunakan alat bantu, mengatur bangku, menghadirkan tumbuhan,
aroma, dan menghadirkan musik.
Sumber :
Rusman. (2010). Model- model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme
Guru Edisi Kedua). Jakarta: Raja
Grafindo Persada.
Rusman. (2014). Model-model Pembelajaran (Mengembangkan Profesionalisme
Guru) .Jakarta: Raja Grafindo Persada
Komentar
Posting Komentar